Net café, warnet, mangakissa. Di antara berbagai alternatif akomodasi di Jepang, tempat inilah yang paling membuat penasaran.
Pasalnya, saya sempat menonton film dokumenter yang menceritakan keberadaan sararimang (kaum pekerja) yang tinggal di warnet (disebut net café di Jepang) secara semi-permanen! Dengan kata lain, bilik warnet adalah ‘kos’ mereka. Alasannya karena biaya sewa apartemen mahal, jam kerja panjang, dan semacamnya.
Di samping kasus ekstrem itu, warnet juga biasa menjadi tempat bermalam ketika sararimang ketinggalan kereta. Maka jadilah warnet beralihfungsi menjadi kos harian – atau tepatnya: kos semalaman. Hal tersebut tersimpan dalam memori saya dan membuat sedikit terobsesi dengan tidur di warnet ala Jepang.
Continue reading “Akomodasi Alternatif Jepang: warnet (net cafe)”